Trending

Israel Bom Negara Baru, WHO akan Siapkan Evakuasi Lebih Besar

Published

on

Kabar terbaru menyebutkan bahwa Israel bom negara baru. Lebih tepatnya adalah dua serangan terbaru ke Suriah yang terjadi beberapa waktu lalu.

Penyerangan pertama menghantam daerah bernama Quneitra dan serangan kedua menuju ke wilayah Al-Rafeed. Dalam rilisnya, Israel membenarkan hal itu dan memberikan informasi lebih lanjut akan kejadian tersebut.

Dua Orang Tewas Saat Israel Bom Negara Baru

Israel memberikan rilis bahwa negara mereka benar melakukan serangan di dua daerah tersebut. Lebih lanjut lagi, negara tersebut juga mengklaim bahwa satu anggota Hizbullah meninggal dunia.

Kemudian, seorang lagi pembuat terror disana menjadi TO atau target operasi. Seorang pengamat perang independen mengatakan hal senada setelah peristiwa Israel bom negara baru.

Dirinya mengatakan bahwa ada dua orang meninggal dunia dalam sebuah serangan yang terjadi di wilayah Dataran Tinggi Golan. Seperti diketahui bahwa dataran tinggi tersebut masuk dalam kekuasaan Suriah.

Korban meninggal tersebut besar kemungkinan berhubungan dengan kelompok Hizbullah di daerah Lebanon. Sebelumnya, sudah sering terlihat bahwa Israel kerap membalas tembakan ke Hizbullah.

Hizbullah sendiri sering dikenal sebagai kelompok bersenjata proksi Iran. Saling membalas tembakan dengan Israel diberitakan sering terjadi pada perbatasan dengan Lebanon.

Pesawat Nirawak Israel Dirancang Menyerang Kendaraan Sipil

SANA, sebuah Kantor Berita Resmi dari Suriah memberikan informasi bahwa dua warga negara memang benar menjadi ‘martir’. Hal tersebut lantaran pesawat nirawak milik Israel memang dirancang menyerang kendaraan sipil memakai rudal.

Lebih tepatnya adalah di provinsi Quneitra, yani di Jalan Damaskus – Quneitra. Diberitakan lebih lanjut, korban merupakan anggota yang bekerja atau berhubungan dengan Hizbullah Lebanon.

Korban dalam serangan Israel bom negara baru tersebut memiliki tugas untuk melakukan perekrutan warga suriah pada area itu. Selain itu, dirinya juga diperintahkan untuk mengangkut senjata.

Dalam menjalankan semua tugasnya, korban juga ditemani oleh asisten. Informasi ini dilaporkan oleh seorang pemantau perang dari Observatorium Suriah bagi HAM (Hak Asasi Manusia).

Pemerintah Suriah Belum Memberikan Rilis Resmi

Sampai saat ini, Pemerintah Suriah belum merilis informasi resmi apapun. Namun, otoritas Suriah memberikan penjelasan bahwa insiden Israel bom negara baru ini ada hanya selang beberapa hari setelah penyerangan lain di Hama.

Kejadian yang dimaksud adalah serangan Israel yang membuat sekitar 18 orang meninggal dunia di wilayah provinsi tengah Hama. Observatory bahkan membeberkan bahwa ada 27 orang tewas dalam penyerangan itu.

Enam dari 27 korban tersebut adalah warga sipil. Memang, Israel selalu menargetkan lokasi lain dan area penelitian ilmiah di daerah Masyaf provinsi tersebut sebagai target.

Sebagai informasi, Dataran Tinggi bernama Golan selama ini memang dibagi menjadi wilayah Israel dan Suriah. Semua dimulai sejak tahun 1967 di mana Israel tiba – tiba mencaplok wilayah tersebut.

Tindakan tersebut tentu saja tidak diakui oleh masyarakat dunia meski mereka tetap terus melakukannya. Sejak saat itu, bisa dilihat bahwa Pemerintah Suriah sebenarnya sudah berusaha untuk menjauh dari keributan Israel – Hamas.

Mereka mengerti bahwa dampak keributan itu selalu menimbulkan kekhawatiran tentang perang yang akan meluas. Untuk itu, memilih menjauh dari keributan menjadi sebuah opsi yang dirasa paling bijak.

Evakuasi Medis Masif akan Dilakukan WHO

Menyusul terjadinya serangan Israel bom negara baru, WHO atau World Health Organization selaku organisasi kesehatan dunia mengumumkan akan melakukan evakuasi medis paling besar.

Digadang – gadang evakuasi WHO ini merupakan yang paling massif terutama sejak momen di Gaza tanggal 7 Oktober lalu. WHO akan melakukan beberapa tindakan medis terukur dan tercepat untuk menyelamatkan korban.

Misalnya saja membawa sekitar 97 pasien yang sakit serta terluka parah dari wilayah perang Palestina. Mereka akan dipindahkan ke Abu Dhabu – Uni Emirat Arab, untuk memperoleh perawatan medis khusus.

WHO membeberkan fakta bahwa sekitar seperempat dari korban itu mengalami cidera yang cukup parah. Bahkan dikatakan bahwa luka karena perang tersebut akan mengubah hidup mereka.

Pemindahan Pasien Akan Dilakukan Bertahap

Akibat kejadian Israel bom negara baru, semua pasien serta 155 pendampingnya akan dipindah dari empat lokasi di Gaza terlebih dahulu. Mereka dipindahkan ke sebuah RS atau Rumah Sakit yang terletak di pusat wilayah.

Barulah setelahnya, pasien diterbangkan langsung ke Abu Dhabi. Perwakilan WHO bagi Wilayah Palestina, Rik Peeperkorn, mengatakan bahwa ini merupakan evakuasi massif paling besar dari Gaza sejak bulan Oktober 2023 lalu.

Semua pasien tersebut di mana 45 diantaranya merupakan anak-anak mengidap beberapa penyakit. Kebanyakan adalah trauma serius, kanker, dan berbagai macam cidera lain.

Yang harus diketahui adalah WHO hanya memiliki sedikit waktu setelah kejadian Israel mengebom negara baru ini. Alasannya adalah serangan ke Gaza itu sudah memakan banyak korban tidak bersalah.

Lebih dari 41.118 orang telah meninggal dunia akibatnya sejak Oktober. Selain itu, 95 ribu lebih orang juga dikabarkan mengalami luka-luka, mulai dari luka ringan hingga berat karena serangan Israel bom negara baru.

Trending

Exit mobile version