Kesehatan

Inilah Jenis Ganggu Gerak Ataksia, Gejala hingga Pengobatannya

Published

on

Mungkin sebagian dari Anda banyak yang masih asing dengan ganggu gerak ataksia, padahal penyakit ini bisa dibilang cukup berbahaya. Penyakit satu ini dapat mengakibatkan anggota tubuh bergerak dengan sendirinya.

Atau bahkan justru sulit digerakkan, kondisi tersebut terjadi disebabkan karena kerusakan pada bagian otak. Yang bertugas untuk mengatur koordinasi gerakan otot, lantas bagaimana cara mengobatinya?

Pengertian dan Gejala Ganggu Gerak Ataksia

Ataksia sendiri merupakan gangguan gerak dan juga keseimbangan tubuh yang disebabkan karena kelainan pada otak. Diakibatkan cedera atau penyakit cedera saraf, penyakit ini juga bisa diartikan sebagai.

Sekelompok gangguan saraf yang dapat memengaruhi keseimbangan, koordinasi gerak tubuh dan kemampuan membaca menulis serta berbicara. Gejala ganggu gerak ataksia ini bisa berkembang perlahan, bisa juga menyerang tiba-tiba.

Gejala umumnya meliputi kesulitan berjalan, gerakan yang tidak terkoordinasi dengan baik, langkah kaki tidak stabil atau mau jatuh. Gampang kelelahan meskipun hanya melakukan kegiatan yang sederhana.

Kesulitan dalam melakukan kegiatan sederhana, seperti menulis, makan atau memakai baju, Perubahan cara bicara, sulit menelan, gerakan bola mata yang tidak normal, penglihatan kabur atau ganda.

Tremor, sulit mengingat sesuatu yang barusan terjadi, sulit berpikir, emosi, penyakit ini bisa terjadi di beberapa area dalam saraf pusat. Berdasar lokasi kerusakannya, penyakit ini bisa menimbulkan gejala lain.

Jenis Ganggu Gerak Ataksia yang Perlu Diketahui

Ataksia sendiri ada berbagai macam jenisnya, sehingga untuk pengobatannya harus disesuaikan dengan jenisnya. Berikut ini beberapa jenis-jenis penyakit ataksia yang perlu diketahui, antara lain seperti:

1. Ataksia yang didapat

Kelompok ganggu gerak ataksia ini terjadi saat saraf tepi atau sumsum tulang belakang mengalami gangguan disebabkan cedera atau penyakit. Kondisi tersebut bisa berkembang dengan cepat dalam hitungan hari bahkan jam.

Beberapa penyebab ataksia ini adalah karena kondisi yang mengganggu asupan darah ke otak. Seperti perdarahan otak atau stroke, kanker atau tumor pada saraf tulang belakang maupun otak.

Penyakit autoimun, cedera kepala berat karena kecelakaan atau jatuh, penyalahgunaan NAPZA atau kecanduan alcohol. Infeksi bakteri di otak, infeksi virus yang dapat menyebar hingga ke otak.

Hipertiroid, sindrom paraneoplastik, Hidrosefalus, kurang vitamin B1, B12 dan vitamin E. lumpuh otak, overdosis atau efek samping obat-obatan tertentu seperti obat kemoterapi atau obat penenang.

2. Ataksia genetik

Ganggu gerak ataksia genetik ini turun dari orang tua, disebabkan karena terjadi kelainan pada gen tertentu. Yang mengakibatkan fungsi sel saraf pada tulang belakang dan otak jadi terganggu.

Akibatnya, sel saraf jadi mengalami kerusakan, ataksia genetik terbaik menjadi beberapa jenis. Pertama Ataksia spinoserebelar, kemudian ataksia episodik, lalu ada Friedreich, telangiektasia, ataksia serebelar bawaan serta penyakit Wilson.

3. Ataksia idiopatik

Ataksia idiopatik adalah kelompok yang belum diketahui secara pasti apa penyebabnya, jadi tidak disebabkan mutasi gen. Penyakit atau cedera, tetapi diduga dipicu oleh kombinasi factor lingkungan dan genetik.

4. Ataksia serebelum atau otak kecil

Pada ataksia serebelum kerusakan terjadi pada otak kecil yang berperan di dalam koordinasi. Adapun gejalanya seperti perubahan suara, pusing, otot lemah, tremor, sulit berjalan, bicara cadel, berjalan dengan langkah lebar.

5. Ataksia sensorik dan vestibular

Ganggu gerak ataksia sensorik, kerusakan terjadi pada sistem saraf perifer atau saraf tulang belakang. Gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini antara lain mati rasa di tungkai, tidak bisa merasakan getaran.

Sulit menyentuh hidung dengan menutup mata, sulit berjalan di dalam cahaya redup serta langkah yang berat ketika berjalan. Sementara sensorik vestibular, terjadi pada sistem vestibular pada telinga bagian dalam.

Gejala yang ditimbulkan seperti pusing atau vertigo, mual dan muntah, gangguan penglihatan atau kabur. Sensasi seperti bergoyang ketika duduk atau berdiri serta sulit untuk berjalan lurus.

Pengobatan Ganggu Gerak Ataksia

Untuk pengobatannya sendiri disesuaikan dengan penyebabnya, bila disebabkan karena penyakit lain. Dokter akan atasi gangguan tersebut terlebih dulu, seperti memberikan suplemen vitamin, meresepkan acetazolamide serta menyarankan penderita.

Untuk menghindari faktor pemicu, seperti alcohol, stress serta kafein, sementara untuk mengatasi ganggu gerak ataksia episodic dokter akan memberikan obat antivirus atau antibiotic, hingga kini belum ada metode.

Yang bisa atasi ataksia akibat kelainan genetic, tetapi beberapa metode pengobatan bisa dicoba untuk meredakan gejalanya. Antara lain pemberian obat-obatan seperti baclofen dan tizanidine, suntik botox.

Gabapentin, bisa juga menggunakan alat bantu, pada penderita yang penyakitnya sulit disembuhkan. Dokter akan sarankan penggunaan alat bantu, seperti penyanggah atau tongkat untuk berjalan, alat bantu untuk berbicara.

Serta peralatan makan yang dimodifikasi, dokter juga bisa berikan kacamata prisma yang khusus untuk membantu penderita dengan penglihatan ganda. Selain itu dokter juga bisa melakukan terapi lain.

Seperti Fisioterapi, untuk membantu koordinasi dan juga untuk meningkatkan keleluasan penderita dalam bergerak. Kemudian terapi bicara, untuk tingkatkan kemampuan dalam menelan dan berbicara dan terapi okupasi.

Tidak hanya terapi, konsultasi dengan terapis atau bisa juga gabung dalam kelompok dengan kondisi yang sama. Tentunya bisa membantu penderita ganggu gerak ataksia untuk memahami kondisinya dan termotivasi untuk sembuh.

Trending

Exit mobile version