Sejarah
Sejarah Persatuan China pada Era Dinasti Qin

Sejarah persatuan China sempat mencapai puncaknya pada era Dinasti Qin, yang berkuasa pada abad ke-3 SM. Ini adalah dinasti pertama dalam sejarah Tiongkok yang berhasil menyatukan seluruh Tiongkok di bawah pemerintahan sentral terkuat.
Era ini didirikan oleh Qin Shi Huang sang Kaisar pertamanya. Salah satu ciri paling penting dari era ini adalah reformasi besar-besaran oleh Qin Shi Huang untuk memperkuat pemerintahan pusat dan menghapus sistem feodal di sana.
Dia juga membangun berbagai proyek besar, termasuk perluasan Tembok Besar Tiongkok serta mengenalkan Standar Ukuran dan Bobot Nasional untuk memastikan konsistensi dalam administrasi serta perdagangan.
Meskipun pemerintahannya bersifat otoriter serta keras, era ini memiliki dampak yang mendalam pada perkembangan Tiongkok, menciptakan fondasi bagi masa depan dinasti Tiongkok yang akan datang.
Sejarah Persatuan China Dinasti Qin

Persatuan China di bawah era ubu merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Tiongkok. Berikut adalah sejarah persatuan China pada masa Dinasti ini:
-
Negara-negara Berperang
Tiongkok pada periode awal sebelum pembentukan era ini, berlangsung dari abad ke-9 SM hingga abad ke-3 SM, adalah sebuah tanah terpecah belah dan terdiri dari berbagai negara kecil. Itu dikenal sebagai “Negara-negara Berperang” (Warring States).
Kondisi ini menciptakan periode panjang konflik serta perang antara negara-negara tersebut. Setiap negara memiliki penguasa, serta bersaing untuk mencapai supremasi di Tiongkok kuno.
-
Munculnya Pemimpin Kuat
Dalam konteks ini, pada tahun 259 SM, seorang pemimpin kuat muncul di salah satu negara, yakni Qin. Raja ini, dikenal sebagai Qin Shi Huang, adalah tokoh sentral dalam perjalanan menuju persatuan Tiongkok.
Ia memiliki ambisi besar untuk mengakhiri periode Negara-negara Berperang dan menyatukan Tiongkok di bawah satu pemerintahan kuat. Ini juga menjadi awal dari sejarah persatuan China.
Kemampuan militer Qin Shi Huang serta strategi cerdas memungkinkannya untuk memenangkan serangkaian pertempuran yang penting.
Selama periode ini, ia berhasil mengalahkan beberapa negara pesaing utama, seperti Han, Zhao, Wei, Chu, Yan, dan Qi. Ia akhirnya membuatnya menjadi penguasa dominan di seluruh Tiongkok.
Ini adalah pencapaian penting dalam sejarah Tiongkok, karena Qin Shi Huang adalah salah satu pemimpin pertama yang berhasil menyatukan wilayah sangat beragam secara politik, budaya, serta etnis di bawah satu atap di China.
-
Berdirinya Dinasti Qin
Pada tahun 221 SM dalam sejarah persatuan China, setelah kemenangannya, Huang memproklamirkan diri sebagai Kaisar Qin Shi Huang. Dengan demikian, ia secara resmi mendirikan Dinasti Qin sehingga menjadi era pertama dalam sejarah Tiongkok.
Era ini menandai akhir periode Negara-negara Berperang. Ini mengarah pada pemerintahan sentral kuat serta reformasi besar-besaran di seluruh negeri. Huang bertekad untuk menggantikan sistem feodal dengan pemerintahan terpusat serta kuat, menciptakan dasar untuk Tiongkok lebih bersatu di masa depan.
-
Proyek-proyek Besar
Selama masa pemerintahan Huang dalam sejarah persatuan China, banyak proyek besar dimulai. Salah satu proyek paling ikonik adalah pembangunan dan perluasan Tembok Besar Tiongkok.
Meskipun Tembok Besar sudah ada sebelum masa Qin, Qin Shi Huang membuat perubahan besar-besaran padanya. Ini sebagian besar merupakan fondasi bagi Tembok Besar China di hari ini.
Selain itu, ia juga memperkenalkan Standar Ukuran serta Bobot Nasional untuk memastikan konsistensi dalam ukuran juga bobot di seluruh negeri sehingga menciptakan dasar untuk perdagangan dan transportasi efisien.
-
Kehancuran Buku-buku
Namun dalam sejarah persatuan China, masa pemerintahan Qin Shi Huang juga terkenal karena kebijakan-ketika ia memerintahkan pembakaran banyak buku serta penguburan para ahli.
Tindakan ini dikenal sebagai peristiwa “Pembakaran Buku dan Penguburan Ahli”. Tujuannya adalah untuk mengendalikan pemikiran serta ideologi, memastikan dominasi ideologi resmi dinasti, serta menghancurkan oposisi intelektual.
Meskipun beberapa sumber ilmiah selamat, tindakan ini menciptakan lingkungan kurang toleran terhadap variasi pemikiran dan pengetahuan pada masanya, meskipun itu adalah bagian integral dari sejarah dan perkembangan Tiongkok.
-
Kematian Qin Shi Huang dan Pemberontakan
Setelah mendirikan Dinasti ini dan mengakhiri periode Negara-Negara Berperang dalam sejarah persatuan China, Qin Shi Huang memerintah dengan tangan besi.
Namun, pemerintahannya juga memicu ketidakpuasan di kalangan rakyat, terutama karena kebijakan keras, seperti kerja paksa dan kebijakan anti-kebebasan berbicara.
Pada tahun 211 SM, Qin Shi Huang meninggal, lalu setelah kematiannya, pemberontakan muncul di seluruh negeri. Para pemberontak mengkritik pemerintahan otoriter dan mencoba menggulingkan Dinasti ini.
-
Kehancuran Qin serta Periode Dinasti Han
Pemberontakan terjadi setelah kematian Qin Shi Huang lalu akhirnya berhasil mengakhiri Dinasti ini. Xiang Yu dari negara Chu serta Liu Bang dari negara Han adalah dua pemimpin pemberontakan yang memainkan peran penting dalam jatuhnya dinasti tersebut.
Setelah kekalahan Dinasti ini dalam sejarah persatuan China, Liu Bang mendirikan Dinasti Han serta memerintah sebagai Kaisar Gaozu.
Dinasti Han menjadi kelanjutan pemerintahan tunggal di Tiongkok setelah Dinasti Qin, serta ia melanjutkan banyak kebijakan pemerintahan sebelumnya, seperti sentralisasi kekuasaan serta pemulihan stabilitas.
Periode Dinasti Han cukup panjang serta menjadi salah satu masa paling makmur serta signifikan dalam sejarah Tiongkok, di mana seni, ilmu pengetahuan, serta kebudayaan berkembang pesat.
Dengan jatuhnya Dinasti ini dan berdirinya Dinasti Han, Tiongkok memasuki periode lebih stabil serta makmur setelah masa perpecahan panjang dalam sejarah persatuan China.
Sejarah
Sejarah dan Asal Usul Hamas Beserta Tokoh Besar Dibaliknya

Asal usul Hamas menjadi fakta dalam sejarah konflik Israel-Palestina. Tentu termasuk konflik era modern yang penuh dengan kekerasan dan belum bisa diselesaikan. Hamas ternyata menjadi salah satu pihak penyebab konflik.
Hamas sebelumnya merupakan bagian dari Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir. Anggota IM di Palestina mendirikan cabang IM di Palestina pada 1946. Setelah Israel berdiri, IM Palestina mulai berjuang setelah perang tahun 1967.
Organisasi ini punya tujuan konkret dengan ideologi jelas. Pihak penggagasnya adalah Ahmad Yasin pada 1987 yang lalu karena konflik sempat memuncak. Faktanya menjadi oposisi pemerintahan Palestina pimpinan Yasser Arafat.
Mengenal Sejarah dan Asal Usul Hamas
Hamas adalah gerakan nasionalis-agamis di mana sukses menggabungkan dakwah dengan perjuangan bersenjata. Tujuannya yakni melakukan perjuangan membebaskan Palestina. Terutama dari penjajahan terburuk dan terjahat oleh Zionis. Asal usul Hamas cukup jelas karena memiliki sejarah cukup panjang. Nama Hamas sendiri asalnya dari Harakat al-Muqawamah al-Islamiyyah. Artinya tidak lain merupakan Gerakan Pertahanan Islam di mana tujuannya sangat mulia.
Kehadiran Hamas begitu penting karena memiliki semangat mempertahankan perjuangan atas Israel. Apalagi semakin kejam dalam membunuh sekaligus menjajah Palestina. Wajar kemudian mulai didirikan resmi pada 14 Desember 1987. Sebenarnya kehadiran organisasi ini sudah ada bahkan sebelum konflik Israel dan Palestina muncul. Apalagi menjadi bagian dalam Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir. Anggotanyanya di Palestina membuat cabang sendiri pada 1946.
Kemudian setelah Israel berdiri, Palestina melakukan perjuangan karena sudah berperang pada 1967. Karena intifadah pertama pecah, kemudian pimpinan IM Palestina mendirikan organisasi. Terutama karena lebih tertib serta terarah. Sebenarnya asal usul Hamas juga mendukung berdirinya kelompok Fatah. Ternyata keduanya memiliki tujuan sama yakni menginginkan terbentuknya perdamaian. Pastinya tidak menginginkan peperangan karena mengedepankan negosiasi.
Setelah itu muncul perjanjian Organisasi Pembebasan Palestina pada 1993 yang ditolak oleh Israel. Hal ini terjadi pada 1993 sehingga membuatnya bertindak lebih keras. Khususnya dengan meningkatkan perjuangan dengan senjata. Hamas tidak hanya berjuang dengan melakukan peperangan melainkan mengikuti pekerjaan sosial. Inilah alasannya masyarakat Palestina memberikan perhatian maupun simpati. Bahkan sukses menjadi partai politik pemenang pemula 2006.
Tokoh dan Kegiatan yang Dilakukan Oleh Hamas
Tokoh dalam asal usul Hamas sebenarnya cukup banyak dan memiliki tugas maupun perannya sendiri. Khususnya dalam mengembangkan dan meningkatkan perjuangan rakyat Palestina. Apalagi sudah lama menginginkan kemerdekaan dari Zionis. Salah satu tokoh terkenalnya yakni Syekh Ahmad Yasin yang menjadi pimpinan spiritual. Ditangkap Israel dan dipenjara hingga 13 tahun tapi dibebaskan. Lalu meninggal pada 22 Oktober 2004 karena bombardir misil.
Selanjutnya juga mengenal Abdul Aziz Ar-Rantisi yang menjadi pilar berdirinya Hamas Bersama Ahmad Yasin. Tentu bergabung sejak 1976 dan ditangkap Israel sampai 1997. Tapi tewas terbunuh serangan misil ke mobilnya. Tokoh lainnya yang punya peran besar adalah Ismail Haniya yang mendapatkan pembinaan IM. Setelah pembebasan pimpinan pada 1997 kemudian diangkat sebagai kepala kantor. Bahkan mengikuti Pemilu Palestina pada 2006.
Dalam asal usul Hamas, Anda juga mengenali Khaled Meshaal yang pernah disaingkan. Sebenarnya merupakan pimpinan politik yang aktif di Suriah. Perannya sama besarnya dengan Nizar Rayyan yang menjadi komandan militer. Sementara itu untuk kegiatan yang dilakukan organisasi sebenarnya terbagi menjadi keagamaan dan politik militer. Untuk keagamaan yakni mencoba memakmurkan masjid. Bahkan menyediakan fasilitas dan sumbangan yang besar.
Lalu untuk kegiatan politik dan militer juga dilakukan sebagai kelanjutan dari Ikhwanul Muslimin. Pada 1987-1993 sebenarnya melakukan berbagai propaganda. Khususnya untuk perlawanan sipil, demonstrasi dan pergerakan sejenisnya.
Fakta Tentang Hamas yang Mengejutkan Dunia
Sejarah dan asal usul Hamas tentunya membuat dunia cukup terkejut. Apalagi melihat perjuangannya dalam melawan penjajahan kejam dari Israel. Hamas sendiri memiliki ideologi yang menggabungkan Islamisme dengan nasionalisme. Asalnya dari Ikhwanul Muslimin dan memiliki aliran Salafi. Inilah alasannya punya interpretasi Islam dengan kategori cukup ketat. Jalan politiknya untuk menuju nasionalisme sendiri diatur langsung hukum islam atau syariat.
Tujuan berdirinya yakni hanya satu yaitu mendirikan negara bernama Palestina. Wilayahnya yakni Gaza, Tepi Barat dan wilayah lain yang diakui oleh Israel. Tentu menolak dijadikan sebagai Otoritas Nasional Palestina. Berdirinya asal usul Hamas juga menjadi bentuk penyangkalan adanya negara Israel. Hal ini juga sekaligus menjadi tekanan tersendiri bagi Israel. Terutama tidak ingin kalah dari Palestina untuk mendapatkan wilayahnya.
Sementara itu metode operasi yang digunakan mencakup organisasi politik, mobilisasi sosial dan negosiasi. Tapi terdapat kekerasan sehingga menjadi jihadis. Tapi bukan seperti ISIS atau Al-Qaeda karena tidak menyerang warga sipil. Meski begitu menurut dunia barat, ternyata dikategorikan sebagai kelompok teroris. Padahal cukup rumit karena tidak semua negara mengakuinya seperti itu. Pertimbangan gerakan politik dan militernya dapat mempengaruhi.
Sebenarnya Hamas memasukkan organisasinya sebagai suatu gerakan politik. Bahkan sampai memohon pada Pengadilan Uni Eropa agar tidak menjadi kelompok teroris. Saat di Palestina sendiri juga menjadi sebuah partai politik. Israel memberikan kebijakan keras bahkan memasang barikade atau blokade besar. Tentu konflik telah berlangsung selama beberapa dekade semakin intens dan membesar. Apalagi asal usul Hamas dan Israel yang saling bermusuhan.
Sejarah
14 Pasal Perdamaian, Impian Tak Terwujud (Part 2)

8 Januari 1918, dalam pidatonya di kongres Amerika, president Wilson menyebutkan 14 pasal sebagai syarat bagi terciptanya perdamaian dunia. 14 pasal tersebut merupakan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh sekiat 150 orang akademisi di Amerika yang dikenal dengan sebutan tim penyidik. Mereka berusaha untuk meneliti perkembangan sejarah dari berbagai negara di Eropa dan menggunakannya sebagai dasar dalam menyususun perjanjian damai. Apasajakah isi dari ke 14 pasal perdamaian tersebut, berikut ini penjelasannya.
14 Pasal Perdamaian Wilson
- Dihapuskannya Perjanjian Rahasia
perang dunia pertama dapat terjadi karena berbagai faktor, salah satunya karena adanya perjanjian rahasia. Khususnya antara Jerman dan Austria, maupun Serbia dan Rusia, dengan adanya perjanjian rahasia, kira-kira apa yang akan terjadi ketika Austria dan Serbia saling berperang?. Negara-negara yang saling terikat oleh perjanjian tersebut tentu akan marah dan bergabung dengan sekutunya. Hasilnya perang yang sebenarnya merupakan urusan internal dari kedua negaranya ini justru semakin meluas ke sekutu-sekutunya hingga akhirnya berubah menjadi perang dunia pertama.
- Kebebasan Berlayar Baik dalam Masa Damai Maupun Masa Perang
Dalam sejarah ada sebuah negara yang sering menjadi penguasa atas lautan. Negara itu adalah Inggris yang sangat terkenal akan angkatan lautnya, dengan angkatan lautnya Inggris berhasil menjadi penguasa atas lautan dan turut menguasai perdagangan dunia. Ketika ada yang berani berperang melawannya, Inggris dengan mudahnya membatasi negara tersebut dengan memblokade jalur perdagangannya, hal ini membuat akses pelayaran menjadi lebih terbatas. Terlebih, aksi ini juga menimbulkan reaksi dari Jerman yang memulai blokadenya sendiri dengan armada Uboatnya.
- Menghilangkan Hambatan Ekonomi dan Perdagangan
Saat itu, perekonomian dunia masih dikendalikan oleh beragam kekuatan besar yang berasal dari Eropa. Mereka-mereka ini memiliki wilayah jajahan yang sangat besar, oleh karenanya berdagang dengan suatu negara besar sama artinya dengan mengakses semua komoditasnya di wilayah jajahanya. Namun bagi negara yang menunjukkan sikap kurang bersahabat, negara besar tersebut dapat menjalankan hambatan ekonomi bagi negara tersebut.
- Mengakhiri Perlombaan Senjata
Eropa adalah sebuah benua yang penuh dengan konflik dimana berbagai negara saling bersaing untuk memperebutkan kejayaan. Karena persaingan tersebut, setiap negara di Eropa saling berlomba-lomba dalam meneliti dan menghasilkan berbagai penemuan. Hal ini dilakukan untuk menjaga keseimbangan kekuatan antar negara Eropa termasuk dalam hal kekuatan militer. Oleh karenanya perlombaan senjata ini harus segera dihentikan.
- Kebebasan dalam Menentukan Nasib Sendiri bagi Koloni atau Wilayah Jajahannya
Perang dunia pertama adalah perang yang sangat berpengaruh sepanjang sejarah. Ratusan tahun keberadaan dan kejayaan dari berbagai kekaisaran besar dunia harus berakhir akibat perang tersebut. Hancurnya berbagai kekaisaran besar tersebut memberikan jalan bagi munculnya berbagai negara baru di Eropa.
- Wilayah Rusia harus Dikosongkan dan Diberikan Kebebasan untuk Memilih Perkembangan Politiknya Sendiri
Sesuai dengan perjanjian Brest Litovsk, Rusia yang sudah babak belur karena perang harus menyerahkan berbagai wilayahnya kepada negara-negara central. Perjanjian ini harus dibatalkan dan Rusia diberikan kebebasan untuk memilih perkembangan politiknya sendiri baik ingin tetap monarki atau mengubahnya.
- Wilayah Belgia harus Dikosongkan dan Kedaulatan Negaranya Dijamin
Seperti yang kita ketahui, kekaisaran Jerman menyerang Prancis melalui Belgia. Hal ini menyebabkan mayoritas wilayah Belgia masih berada dibawah kendali Jerman, oleh karenanya Jerman diharuskan untuk segera mengosong wilayah tersebut.
- Wilayah Prancis Dikosongkan dan Alsace Lorraine Harus Dikembalikan ke Prancis
Setelah menang dalam Franco Prussian War, negara Jermanpun terbentuk, Jerman langsung mengambil wilayah Prancis yang bernama Alsace Lorraine sebagai bagian dari rampasan perangnya. Sejak hilangnya wilayah tersebut, Prancis sangat ingin membalas dendam atas kekalahanya dan merebut kembali wilayahnya Alsace Lorraine.
- Italia Mendapat Wilayah Baru dan Perbatasannya Diatur Kembali
Sebagai negara yang paling unik dalam perang dunia pertama, Italia mulanya adalah bagian dari Pakta Sentral bersama Jerman dan Austria. Negara baru yang menjadi tempat kelahiran dari Machiavelli ini berusaha menunggu dan mengamati keadaan sebelum memutuskan untuk bergabung. Ia ingin bergabung dengan pihak yang lebih kuat dalam perang sehingga kemungkinan menangnya akan lebih besar.
- Masyarakat yang Tinggal di Wilayah Kekaisaran Austria Hungaria Diberikan Hak untuk Menentukan Nasibnya Sendiri
Kekaisaran Austria Hungaria merupakan kekaisaran kuno yang bersifat multi kultur dan berkuasa atas berbagai etnis dan wilayah. Perang dunia pertama membuat kekaisaran ini berakhir, ia digantikan oleh 4 negara baru yaitu Austria, Hungaria, Yugoslavia, dan Republik Ceko.
- Romania, Serbia dan Montenegro Harus Dikosongkan dan Kedaulatan Wilayahnya Dijamin Secara Internasional
Dalam perang dunia pertama, akibat serangan dari kekuatan sentral, negara-negara ini berhasil dikalahkan dan wilayahnya dikuasai. Sesuai dengan 14 pasal perdamaian, wilayah tersebut harus dikosongkan kembali oleh kekuatan sentral.
- Masyarakat di Wilayah Kesultanan Turki Diberikan Kebebasan dalam Menentukan Nasibnya Sendiri
Kesultanan Turki merupakan kerajaan yang pernah mencapai kejayaan dan mendominasi berbagai negara Eropa khususnya di daerah Balkan. Sekalipun demikian, akibat perang dunia pertama, kesultanan Turki yang berada di pihak yang salah harus berakhir. Setelah kesultanan itu hancur, wilayah Turki terpecah menjadi banyak negara seperti Turki Modern, Armenia, negara-negara Arab dan lainnya.
- Polandia Dinyatakan Merdeka dan Diberikan Wilayah Sesuai dengan Persebaran Etnisnya
Pada abad pertengahan, Polandia dikenal sebagai salah satu negara adidaya. Sekalipun demikian, karena berbagai masalah, Polandia yang semakin tertinggal akhirnya terbagi-bagi diantara 3 negara. Pada pembagiannya pada yang ke 3, Polandia sebagai negara resmi berakhir dimana wilayahnya diserap oleh 3 negara yaitu Jerman, Austria Hungaria dan Rusia.
- Pendirian Organisasi Bangsa-Bangsa
Woodrow Wilson ingin mendirikan organisasi bangsa bangsa yang bertujuan untuk saling mengakui dan menjamin kemerdekaan politik baik bagi negara besar maupun negara kecil dalam perjanjian damai. Hal tersebut diwujudkan dengan pendirian Liga Bangsa Bangsa atau LBB yang dikemudian hari akan menjadi Persekutuan Bangsa Bangsa atau PBB.
14 pasal perdamaian yang dipopulerkan dengan istilah perdamaian tanpa kemenangan mendapat reaksi yang sangat beragam. Untuk bangsa-bangsa yang masih terjajah atau belum merdeka seperti Indonesia, ide-ide mengenai kebebasan dalam menentukan nasib sendiri tentu sangat populer. Sedangkan bagi negara adidaya seperti Inggris dan Prancis yang memang memiliki banyak wilayah jajahan, ide tersebut dianggap terlalu ideal dan menggangu kepentingan mereka.
Sejarah
14 Pasal Perdamaian, Impian Tak Terwujud (Part 1)

Pada tahun 1918, dunia telah diguncang oleh perang besar yang seakan tidak ada akhirnya, di tahun yang sama sebuah surat kabar menuliskan Jerman meminta perdamaian sesuai dengan 14 point dari Wilson. Mungkin kamu bertanya siapakah Wilson dan bagaimana mungkin perang yang demikian besar ini bisa berakhir sesuai dengan syarat-syaratnya.
Untuk mengenalnya lebih dalam kita mungkin harus mempelajari sekilas tentang kehidupannya. Wilson adalah seorang tokoh yang pada masa mudanya pernah melihat arti dari peperangan, kemenangan, dan kekalahan. Ia pernah melihat bagaimana presiden dari konfederasi Amerika yang kalah dari perang saudara Amerika Serikat kembali ke wilayahnya sambil diborgol layaknya seperti pelaku kriminal.
Ia tumbuh dan berkembang dalam kondisi yang seperti itu, ayahnya adalah seorang pendeta sedangkan ia sendiri adalah seorang mantan pengajar dan presiden dari Princeton Univercity. Princeton Univercity, sebuah universitas yang sangat terpandang di Amerika Serikat, universitas ini banyak menghasilkan lulusan-lulusan ternama seperti Jeff Bezos dari perusahaan Amazon, Michael Porter sebagai ahli ekonomi, Michelle Obama yang merupakan istri dari Presiden Obama dan lain sebagainya.
Woodrow Wilson Sebagai Perancang 14 Pasal Perdamaian
Wilson yang kita bicarakan disini adalah Woodrow Wilson, ia adalah presiden Amerika Serikat yang ke 28. Kisah ini dimulai dengan suatu peristiwa yang dikenal sebagai telegram Zimmerman yang intinya Jerman meminta agar Meksiko berperang kembali dengan Amerika Serikat. Sayangnya, informasi ini diketahui oleh Inggris yang kemudian menunjukkannya dengan Amerika Serikat. Melihat hal itu, Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jerman dan mulai mempersiapkan diri.
Pada tanggal 8 Januari 1918, dihadapan seluruh kongres Amerika Serikat Wilson berjalan menuju podium dan bersiap membacakan pidatonya. Dalam pidatonya ia menceritakan bagaimana Jerman yang seringkali dianggap sebagai penjahat perang sekalipun, menunjukkan niatnya untuk mencapai perdamaian. Ia menyebut bagaimana perjanjian Brest Litovsk merupakan bukti bahwa Jerman beserta sekutunya serta Rusia telah berhasil mencapai perdamaian di front timur.
Namun bagi Woodrow Wilson, sebuah perjanjian damai yang didasarkan atas keinginan suatu pihak dengan memaksakan keinginannya terhadap pihak yang kalah hanya akan menunda konflik lainnya. Ia menyerukan kepada kongres bahwa perjanjian damai tidak dapat didasarkan pada prinsip nasionalisme suatu kalangan maupun keinginan tertentu dari suatu pihak.
Sebuah perjanjian damai katanya, hanya dapat didasarkan kepada prinsip keadilan, kebebasan dan kesetaraan pada semua pihak. Seperti yang mereka rasakan di Amerika Serikat, ia menyatakan Amerika Serikat bukan berperang untuk mengambil wilayah jajahan maupun bersaing dengan negara lainnya. Mereka hanya ingin menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih damai sebagai tempat untuk mereka tinggali.
Perkataan demi perkataan dalam pidatonya bukanlah tanpa alasan, sebagai seorang president dari sebuah negara yang bersikap isolasionis membujuknya untuk bergabung dalam suatu perang yang dianggap urusan negara lain tentu bukanlah suatu hal yang mudah. Dengan menyatakan perang, itu artinya suatu negara harus mengalihkan sebagian besar dari anggarannya untuk kebutuhan belanja militer. Padahal anggaran tersebut dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan masyarakat lainnya seperti dengan membangun infrastruktur atau program-program kesehatan.
Namun karena insiden telegram Zimmerman, Amerika Serikat akhirnya memutuskan untuk berperang melawan Jerman. Lalu apa tujuan Amerika berperang?, menurut Wilson Amerika Serikat berperang demi memperjuangkan perdamaian dunis. Namun bagaimana caranya untuk mencapai perdamaian dunia?, menurut Wilson ada 14 syarat yang harus dipenuhi demi terciptanya dunia yang lebih damai. 14 syarat inilah yang akan dikenal sebagai 14 pasal perdamaian dari president Wilson. Dikemudian hari 14 pasal perdamaian akan menjadi dasar dari perjanjian damai yang kita kenal sebagai perjanjian Versailles. Apakah isi dari 14 pasal perdamaian itu?, simak informasinya di artikel part dua dari seri ini.
-
Slot Online4 years ago
8 Jenis Game Slot Terbaik Di Indonesia 2020
-
Judi Poker4 years ago
Mitos & Kesalahpahaman tentang Permainan Poker Online
-
Judi Poker4 years ago
Panduan Cara Bermain Poker Online untuk Pemula
-
Slot Online4 years ago
Aturan Dasar dan Tips Bermain Game Slot Online
-
Sejarah4 years ago
14 Pasal Perdamaian, Impian Tak Terwujud (Part 2)
-
Slot Online4 years ago
Keuntungan Bermain Slot Online Playtech di Mabukwin
-
Sejarah4 years ago
14 Pasal Perdamaian, Impian Tak Terwujud (Part 1)
-
Lifestyle3 months ago
9 Kebiasaan Orang Jepang Bisa Bikin Kamu Sukses