Connect with us

Kesehatan

Cara Mencegah Karang Gigi Bisa Dilakukan dengan Mudah

Published

on

Menerapkan tata cara mencegah karang gigi bisa meminimalkan risiko terjadinya penyakit yang lebih serius. Pasalnya, karang bila dibiarkan saja bisa memunculkan masalah bukan hanya gigi saja, tapi juga mulut dan gusi.

Umumnya karang gigi atau dental calculus tidak menampakkan gejala. Tidak heran bila akhirnya banyak orang tidak menyadari keberadaannya dalam mulut. Untuk mencegah kemunculan kalkulus, terapkan beberapa cara yang akan dibahas lebih lengkap pada uraian berikut.

Inilah Beberapa Cara Mencegah Karang Gigi Bisa Dilakukan dengan Mudah

Ada beragam faktor penyebab munculnya dental calculus yaitu penumpukan sisa makanan, kebiasaan mengunyah, penurunan produksi air liur, cara menyikat yang salah dan masih banyak lagi. Upaya pencegahannya bisa dilakukan dengan mudah melalui beberapa cara berikut:

  1. Rutin Menyikat Gigi dengan Benar

    Cara mencegah karang gigi pertama yaitu rutin menyikatnya dengan benar. Kebiasaan menyikat perlu dilakukan dua kali dalam sehari. Di mana setiap menyikat memerlukan durasi waktu hingga 2 menit agar benar-benar bersih secara optimal. Durasi waktu penyikatan perlu diperhatikan karena bila hanya melakukan selama 30 detik saja, plak tidak akan hilang.

    Selain durasi penyikatan, perhatikan juga bagian yang sulit dijangkau, seperti molar dan belakang. Pastikan bagian sulit dijangkau tersebut sudah disikat dengan baik. Sebaiknya gunakan kepala sikat yang ukurannya kecil dengan bulu halus. Tujuannya tidak lain untuk mempermudah dalam menjangkau bagian sela.

    Pasta gigi yang dipakai sebaiknya mengandung fluoride agar bisa memberikan perlindungan maksimal. Kandungan fluoride mampu mencegah terbentuknya dental calculus dan membantu memperbaiki kerusakan pada email.

  2. Minum Cukup Air Putih

    Cara mencegah karang gigi berikutnya yaitu minum air putih dengan jumlah secukupnya minimal setiap hari sebanyak 2 liter atau 8 gelas. Dengan cukup meminum air putih, produksi air liur dalam rongga mulut menjadi lebih optimal.

    Kondisi mulut kering bisa menyebabkan timbulnya dental calculus. Bukan hanya itu saja, manfaat lainnya adalah membersihkan dan mengangkat sisa makanan yang ada dalam mulut pemicu terbentuknya karang.

  3. Membatasi Asupan Gula

    Mengonsumsi air putih dengan jumlah cukup disarankan, tapi asupan gula perlu dibatasi. Pembatasan asupan gula bisa mencegah terjadinya pembentukan plak sekaligus karang. Hal ini bisa terjadi karena adanya reaksi antara bakteri alami dalam mulut dengan makanan yang manis.

    Reaksi tersebut bisa menghasilkan asam dan memicu pertumbuhan plak. Selain itu, membatasi asupan gula juga membantu mencegah dan mengurangi risiko permasalahan kesehatan berbahaya lainnya. Contohnya seperti diabetes tipe 2 dan obesitas.

  4. Melakukan Flossing

    Melakukan flossing merupakan cara mencegah karang gigi lainnya yang bisa dilakukan. Flossing merupakan upaya membersihkan gigi memakai benang khusus. Aktivitas seperti ini perlu dilakukan minimal satu kali sehari sesudah menyikatnya. Tujuan flossing adalah membersihkan plak sekaligus makanan yang tertinggal di sela akibat sulit dijangkau saat proses penyikatan.

    Sehingga pembentukan dental calculus pada area sulit dijangkau oleh sikat dapat dihindari. Ketika melakukan flossing, pastikan sudah menggunakan cara yang tepat. Jangan sampai karena teknik yang salah upaya menjaga kebersihannya tidak tercapai secara optimal bahkan menimbulkan kerusakan pada gigi.

  5. Membatasi Meminum Minuman Beralkohol dan Merokok

    Selain gula, pembatasan juga perlu dilakukan pada minuman beralkohol. Berlebihan minum minuman beralkohol serta merokok bisa memicu beragam permasalahan kesehatan. Termasuk masalah kesehatan pada bagian rongga mulut.

    Seperti gigi menjadi sensitif, berubah warnanya menjadi kuning dan terbentuknya karang. Jadi, terapkan cara mencegah karang gigi satu ini bila tidak ingin beberapa kondisi tersebut terjadi dan rongga mulut senantiasa terjaga kebersihannya.

  6. Rutin Periksa di Dokter Gigi

    Walaupun sudah berusaha maksimal melakukan hal-hal yang dapat meminimalkan terbentuknya karang, tetap ada kemungkinan muncul. Tapi, biasanya jumlah karangnya tidak sebanyak ketika tidak melakukan hal-hal pemicu pembentukannya. Maka dari itu, perlu menghilangkan karang yang sudah terbentuk melalui bantuan dokter gigi.

    Nantinya dokter akan melakukan scalling untuk membantu membersihkan dental calculus dengan lebih optimal. Biasanya scalling disertai dengan root planing untuk membersihkan bagian salurannya. Walaupun terbentuknya karang berjumlah sedikit, harus dibersihkan agar tidak menimbulkan berbagai keluhan.

    Selain itu, juga untuk mencegah terjadinya komplikasi penyakit pada mulut serta gigi. Cara mencegah karang gigi satu ini bisa dijadikan aktivitas rutin minimal enam bulan sekali. Dengan rutin periksa, Anda bisa mengatasi masalah mulut yang ada sedini mungkin.

  7. Mengonsumsi Makanan Bergizi Seimbang

    Cara terakhir yaitu mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Menjaga kesehatan mulut tidak cukup dengan membersihkannya secara rutin saja. Tapi, berhubungan erat dengan makanan yang dikonsumsi setiap harinya.

    Agar senantiasa terjaga kebersihannya, konsumsi makanan sehat dan bergizi. Batasi mengonsumsi camilan yang tidak menyehatkan. Bila memerlukan camilan, pilih saja yang menyehatkan, seperti, seledri, buah, keju atau yogurt tawar.

Jadi, bila ingin mencegah timbulnya dental calculus, optimalkan antara makanan dan minuman yang dikonsumsi dengan proses pembersihannya. Keduanya bila dilakukan dengan baik, akan membuat cara mencegah karang gigi memberikan hasil optimal.

Continue Reading

Kesehatan

Gejala Kekurangan Sel Darah Putih yang Perlu Anda Waspadai

Published

on

Gejala Kekurangan Sel Darah Putih

Kekurangan sel darah putih dapat membuat tubuh rentan terhadap infeksi yang sering kambuh atau sulit sembuh. Karena sel darah putih berperan dalam melawan patogen seperti bakteri, virus, dan jamur, kurangnya sel darah putih dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh.

Kekurangan sel darah ini terutama jenis-jenis tertentu seperti limfosit berperan penting dalam merespons infeksi dan menjaga keseimbangan imun tubuh. Kekurangan dapat menghambat respon imun meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

Sel Darah Putih Mempertahankan Imunitas Tubuh

Ketahui Gejala Kekurangan Sel Darah Putih sebagai Langkah Pencegahan

Kekurangan sel darah ini dapat menyebabkan infeksi bakteri yang berat dan sulit diatasi oleh tubuh. Ini dapat berdampak serius pada organ-organ vital seperti paru-paru pneumonia, ginjal, atau bahkan mengancam nyawa seperti sepsis.

1. Kekurangan Sel Darah Putih Menyebabkan Infeksi yang Berulang

Kekurangan adalah kondisi medis dapat menyebabkan tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai jenis infeksi, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan patogen-patogen ini. Ketika jumlah sel darah putih di tubuh rendah, kemampuan untuk melawan infeksi menjadi terganggu, mengakibatkan gejala dan risiko. Infeksi sering terjadi akibat dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh.

Gejala kekurangan sel darah putih yang sering muncul meliputi saluran pernapasan seperti pneumonia atau bronkitis sulit sembuh dan sering kambuh. Menyebabkan infeksi pada kulit, seperti luka atau dermatitis, karena sel-sel pertahanan tidak bekerja secara optimal. Selain itu juga menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan. Gastroenteritis atau radang usus terjadi lebih sering bersifat kronis pada individu dengan leukopenia. Kondisi ini mengganggu fungsi pencernaan, menyebabkan gejala seperti diare.

Dampak lain adalah rentan terhadap sistemik menyebabkan kondisi serius dan bahkan mengancam nyawa. Sepsis merupakan respons tubuh berlebihan terjadi dengan risiko tinggi pada individu dengan kelemahan sistem kekebalan tubuhnya.

Penting untuk mengenali gejala dan risiko agar dapat ditangani dengan tepat. Pemeriksaan medis dan tes dapat membantu menentukan tingkat sel darah putih dalam tubuh serta mengidentifikasi penyebabnya seperti penyakit autoimun.

2. Demam Persisten yang Menyebabkan Komplikasi

Kekurangan sel darah putih adalah kondisi yang dapat menyebabkan komplikasi serius dalam respons tubuh terhadap infeksi. Memiliki peran krusial dalam sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi.

Demam terjadi akibat kekurangan darah putih bisa menjadi masalah serius karena biasanya tidak merespons dengan baik terhadap obat penurun panas yang umum digunakan. Hal ini disebabkan oleh mekanisme tubuh terganggu.

Gejala demam tidak kunjung reda pada kondisi leukopenia dapat menjadi tanda bahwa tubuh sedang berjuang melawan infeksi tanpa dukungan memadai dari sistem kekebalan tubuh. Ini dapat meningkatkan risiko terjadinya masalah lebih serius dan sulit diatasi oleh tubuh.

Pada beberapa kasus, demam persisten dapat menjadi tanda adanya infeksi mengancam nyawa terutama jika tidak diobati dengan tepat. Penting untuk segera berkonsultasi dengan profesional medis jika mengalami demam tidak kunjung reda sebagai langkah waspada Anda.

Pemeriksaan medis dan tes membantu menentukan tingkat sel darah putih dalam tubuh serta mengidentifikasi penyebab demam persisten. Penanganan tepat termasuk pengobatan untuk infeksi yang mungkin terjadi dan penanganan kondisi penyebab leukopenia.

3. Munculnya Sakit Tenggorokan yang Berkepanjangan

Sakit tenggorokan tidak kunjung sembuh meskipun sudah mengonsumsi obat-obatan bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan. Sakit tenggorokan merupakan gejala umum dari kekurangan sel darah putih baik itu akibat virus, bakteri, atau jamur.

Namun, jika sakit tenggorokan tidak merespons baik terhadap pengobatan biasa, ini bisa menunjukkan adanya faktor lain memengaruhi proses penyembuhan. Ketika sel darah putih dalam tubuh kurang, kemampuan untuk melawan infeksi juga terganggu.

Selain itu, sakit tenggorokan tidak kunjung sembuh juga dapat menjadi tanda adanya komplikasi atau adanya kondisi medis lain. Misalnya infeksi tenggorokan tidak sembuh bisa menjadi tanda adanya abses tenggorokan merupakan salah satu gejala yang cukup umum terjadi.

4. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Sebagai Respons Alami

Kekurangan sel darah putih menyebabkan kelenjar getah bening yang membengkak adalah respons alami terhadap peradangan di sekitarnya. Kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh berperan memproduksi sel-sel pertahanan seperti sel darah putih. Ketika menghadapi infeksi, kelenjar getah bening dapat membengkak karena jumlah sel darah putih meningkat untuk. Jika sistem kekebalan tidak memiliki cukup sel darah putih untuk melawan infeksi dengan efektif maka keadaan ini sangat perlu Anda waspadai.

Ini terutama terjadi pada kondisi seperti leukopenia, di mana jumlah sel darah putih dalam tubuh rendah dan kemampuan tubuh terganggu. Kelenjar getah bening yang membengkak bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, tergantung pada lokasi peradangan. Kelenjar getah bening di leher atau di bawah ketiak sering kali membesar pada saluran pernapasan atau luka. Pada kondisi leukopenia, kelenjar getah bening membengkak menjadi lebih menonjol karena kesulitan merespons dengan cepat.

Penting untuk memperhatikan kelenjar getah bening membengkak, terutama jika terjadi bersamaan dengan gejala lain seperti demam, nyeri. Ini bisa menjadi petunjuk bahwa sistem kekebalan tubuh sedang menghadapi tantangan berat dan membutuhkan perhatian medis.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk menentukan penyebab kelenjar getah bening membengkak. Memberikan penanganan sesuai, termasuk pengobatan upaya untuk meningkatkan dan mengatasi kekurangan sel darah putih.

Continue Reading

Trending